Kamis, 29 November 2012
Oleh: KH. Djamaluddin Amien
Merayakan Natal dan tahun baru,tidak berasal dari Allah dan para rasul/nabi-nabimya.perayaan hari natal keristen berasal dari perayaan hari kelahiran dewa matahari yang di rayakan oleh raja romawi pada tanggal 25 desember setiap tahun,sedang perayaan tahun baru berasal dari orang-orang musyrik menyembah bintangdan waktu.Contohnya perayaan imlek bagi chinaSetiap muslim memelihara iman dan amalnya dari perbuatan dan kepercayaan orang-orang musyrik,muslim itubanyak membaca surah al-ihklas dab surah al-kafirun juga selalu mengatakan dalam shalatnya, WAMA ANA MINAL MUSYRIKIN,SAYA TIDAK SEGOLONGAN ORANG-ORANG MUSYRIK.Demikian itu karena perbuatan kemusyrikanadalah penganiayaan terhadap kemanusian dan Allah swt karena itu maka kemusyrikan menjadi batas antara mukmin dan kafir yang kan di ancam :
- Dosa kemusyrikan itu tidak diampuni
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu,bagi siapa yang di kehendaki-Nya. barang siapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa besar. (An-Nisa :48)
- Runtuh semua amalnya
- Allah SWT Mengharamkan surga bagi orang musyrik :
(Al-Maidah :72)
- Kesesatan yang sangat jauh
Agar terhindar dari kemusyrikan itu ikuti petunjuk Allah taalah di bawah ini :
- Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang.Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu di minta pertanggung jawabnya.
- Orang-oarang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka.Katakanlah : “sesungguhnya petunjuk Allah itu lah petunjuk petunjuk yang benar” Dan sesungguhnya jika kamu mengekuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu ,maka allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.( Al-Baqrah :120)
Karena taku didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga manusia!
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:
1Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)
2Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).
3Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)
Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak.
PERDALAM MATERI, MAHASISWA PENDIDIKAN ULAMA TARJIH UNISMUH MAKASSAR BELAJAR KITAB GUNDUL…..
0 komentar Diposting oleh Unknown di 22.55
Makassar- Sebanyak sebelas orang mahasiswa
pendidikan Ulama Tarjih Universitas Muhammadiyah Makassar semakin mantap
mempelajari kitab -kitab gundul di bawah bimbingan ulama besar
Muhammadiyah masing-masing KH.Djamaluddin
Amien,Drs.KH.Jayatun,MA,Drs.KH.Jalaluddin Sanusi, Drs.KH.Baharuddin
Pagim, serta sejumlah Intelektual Muhammadiyah Dr.H.Kasyim,SH,M.T.Hi,
Drs.H.Mawardi Pewangi,M.Pd.I, Drs.Muh.Nur Abduh,MA, Drs.H. Ahmad
Said,LC, Drs.H.Lukman,LC,MA, dan Drs.HM.Husni Yunus,M.Pd, bertempat di
kampus Rusunawa C,Jl. Tala ‘Salapang, demikian ungkap Rektor
Unismuh,Dr.H.Irwan Akib,M.Pd Rabu ( 25/01/2012).
Dr.Irwan Akib.M.Pd, Mengatakan bahwa
Pendidikan
Ulama Tarjih, ini merupakan Ruh gerakan Persyarikatan Muhammadiyah,
yang nantinya di harapkan mampu untuk membangun peradaban kehidupan
masyarakat Islam yang sebenar-banarnya di Sulawesi selatan yang
merupakan masyarat yang Islami. selain itu juga di harapkan kader Ulama
Tarjih Muhammadiyah ini mampu untuk peningkatkan kualitas pembinaan
nilai-nilai Keislaman di persyariktan Muhammadiyah pada khususnya dan
masyarakat Islam di Sulsel.
Saat ini Muhammadiyah Sulsel, sangat merasakan bahwa perguruan tinggi
Muhammadiyah yang ada di Sulsel, belum mampu melahirkan Ulama yang
betul menguasai kitab- kitab gundul, dengan melalui pendidikan ulama ini
yang di bina langsung oleh ulama besar Muhammadiyah, di harapkan lahir
ulama yang profesional di manajmen duet ketua Majlis Tarjih Muhammadiyah
Sulsel, Drs.KH.Jayatun,MA dan Drs.HM.Husni Yunus,M.Pd ( Ketua Majlis
Pemberdayaan Masyarakat Sulsel)
Siapkan Ulama Handal, PWM Sulsel Pendidikan Kader Tarjih Se-KTI
0 komentar Diposting oleh Unknown di 22.50
Makassar- Ketua
Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dijadwalkan akan
membuka Pendidikan Ulama Kader Tarjih Regional Sulawesi dan Kawasan
Timur Indonesia pada tanggal 17 Mei 2012 mendatang bertempat di
Auditorium Unismuh Makassar, yang diungkapkan Kasjim Salenda, wakil
ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel di
sekretariat Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Jl. Perintis Kemerdekaan no.
38 Makasaar, Senin(07/05/2012).
Husni Yunus, selaku sekertaris panitia
mengatakan bahwa, acara ini akan diikuti sejumlah 200 ulama se Kawasan
Timur Indonesia dari pengurus Tarjih Muhammadiyah serta pimpinan Pondok
pesantren Muhammadiyah se KTI, dengan tujuan untuk meyiapkan kader Ulama
Tajih Muhammadiyah yang diharapkan dapat mengarahkan umat pada posisi
yang jelas pada pemahaman tentang metodologi Ijtihad dan Istimbath.
“Posisi Muhammadiyah Sulsel saat ini mengalami kondisi yang
menghawatirkan, dimana dari 23 Pengurus Muhammadiyah Daerah se Sulsel,
hanya sedikit yang memilki kemampuan dalam pemahaman kitab gundul dan
dapat disebut sebagai Kiyai, sementara yang lainnya mayoritas hanya
berlatar belakang pendidikan Agama Islam melalui sistem pengajian saja,”
terangnya. Untuk memacu hal tersebut, menurut Husni, maka pelatihan ini
menjadi kekuatan Muhammadiyayh dalam melahirkan kader Ulama yang
berkualitas.
Rencananya pada pelatihan nanti yang
berlangsung selama empat hari, akan dilaksanakan dalam bentuk sistem
pendidikan pondok, peserta akan di bimbing langsung dengan Tim Kyai
Muhammadiyah yang masing -masing KH.Djamaluddin Amien, KH.Jayatun,
KH.Ali Hasan, KH.Baharuddin Pagim, KH.Dahlan Yusuf, KH.Muh.Alwi Uddin,
KH.Jalaluddin Sanusi, serta tim Intelektual Muhammadiyah yakni
Prof.Dr.H.Ambo Asse, Prof.Dr.H.Arifuddin Ahmad, Prof.Dr.H.Mardan,
Prof.H.Ali Parman, Prof.Dr.H Rusydi Khalid, Prof.Dr.H.Kasjim Salenda,
Prof.Dr.H.Abdillah, serta sejumlah kader tarjih Muhammadiyah lain.
Foto: ilustrasi http://foto.okezone.com/view/1154/jama-ah-muhammadiyah-makassar-salat-idul-adha
Kamis, 15 November 2012
Oleh ; Amril Akmal
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
“ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.( Q.S Al-Baqrah : 153 )”Ketika kita menghayati ,menganalisis,menelaah ayat tersebut maka akan muncul suatu pemahaman mengenai cara yang di ajarkan Allah kepada orang yang beriman untuk mengundang pertolongannya yaitu dengan sabar dan sholat.Selain itu, ayat ini juga mengisyaratkan jika kesedihan dan kesulitan seseorang ingin teratasi,ingin menggapai kemenangan,kesuksesan dan kebahagian hendaklah dengan bersabar,dengan kata lain sabar dapat mengikat alam mendorong manusia menggapai kebahagian.
Menurut M.Qurais shihab dalam tafsir Al-Misbah,Kata Ash-shabar/sabar mencakup banyak hal : sabr menghadapi ejekan dan rayuan,sabar melaksanakan perintah dan menjauhi larangan,sabar dalam petaka dan kesulitan serta sabar dalam menegakkan kebenaran da keadilan.
Penutup ayat menyatakan sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar,Allah akan senantiasa berada di sisi hambanya yang menyertakan kesabaran dalam setiap langkahnya dan ketika Allah telah berada di sisi seseorang,maka beruntunglah orang tersebut karena pertolongan-Nya akan datang tampa di sangka-sangka dan dengan pertolongan-Nya tersebut maka apapun bisa kita kalahkan.
إِن يَنصُرْكُمُ اللّهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا الَّذِي يَنصُرُكُم مِّن بَعْدِهِ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكِّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (Tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.( Q.S Ali Imran : 160 )Mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan serta termasuk orang-orang yang senantiasa mendapatkan pertolongan Allah SWT.Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)